Jumat, 07 Maret 2014

Programming Concept


LITERARUR

PENGERTIAN TOKO
Toko  adalah sebuah tempat tertutup yang di dalamnya terjadi transaksi jual beli antara penjual dan pembil dengan jenis benda atau barang yang khusus serta dijual secara eceran, misalnya toko buku, toko buah, dan sebagainya. Secara fungsi ekonomi, istilah "toko" sesungguhnya hampir sama dengan "kedai" atau "warung". Akan tetapi pada perkembangan istilah, kedai dan warung cenderung bersifat tradisional dan sederhana, dan warung umumnya dikaitkan dengan tempat penjualan makanan dan minuman. Secara bangunan fisik, toko lebih terkesan mewah dan modern dalam arsitektur bangunannya daripadawarung. Toko juga lebih modern dalam hal barang-barang yang dijual dan proses transaksinya. Tujuan utama dari didirikan toko adalah mencari keuntungan dalam bentuk uang.

SEJARAH PERKEMBANGAN TOKO
Perdagangan merupakan pendorong utama timbulnya toko. Perdagangan itu sendiri timbul karena beberapa hal, diantaranya yaitu kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan beraneka ragam jenisnya, adanya perbedaan kecakapan antara manusia yang satu dengan yang lainnya, letak geografis dimana manusia itu hidup ( adanya perbedaan iklim, kesuburan tanah, dan kekayaan alam lainnya), latar belakang kemajuan pendidikan, kebudayaan, perhubungan dan bidang teknik, serta pertambahan penduduk.
Sehingga ketika seseorang ingin memiliki sesuatu yang tidak dapat dibuatnya sendiri, ia harus berusaha memperolehnya dengan cara bertukar, yakni dengan sesuatu brang yang tidak penting baginya. Demikianlah barang dengan barang sajalah yang dipertukarkan, misalnya tembakau dengan padi. Pertukaran-pertukaran ini hanyalah suatu pertukaran yang terbatas sekali ; perhubungan pertukaran yang tetap, suatu pasar belum ada.
          Setelah itu ditemukanlah alat tukar yang disukai oleh semua orang ( garam, kulit kerang, logam, dan lain-lain.). setelah ditemukannya alat pembayaran tersebut maka barulah orang bertukar barang dengan uang tersebut. Maka dari itu kemudian sistem barter berkembang menjadi sistem dagang dimana terdapat penjual dan pembeli.’




JENIS-JENIS TOKO
1. Retail (usaha perdagangan kecil) adalah kegiatan jual beli baik barang maupun jasa secara langsung kepada konsumen. Konsumen yang membeli barang atau jasa tersebut akan langsung menggunakannya (bukan untuk kepentingan bisnis).
a.Toko khusus (Specialty Store)
          Toko khusus adalah toko yang menjual jenis barang tertentu dengan berbagai macam variannya dengan jumlah persediaan barang dagangan yang cukup. Hal ini membutuhkan pengelolaan barang dagangan (warehousing). Misal : toko buku, toko alat olah raga, toko kue, toko sepatu.
b.Toko kelontong (Convenience Store)
          Toko kelontong adalah toko kecil yang menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari, makanan dan minuman kecil serta koran. Toko kelontong terletak di dekat pemukiman penduduk. Misal: Indomaret, Alfamart, Circle K
c. Toko swalayan (Supermarket)
          Toko swalayan adalah toko yang  yang menjual berbagai macam kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Toko ini memiliki luasan 400 m2 s/d 5000 m2. Misal : Super Indo, Giant, Sri Ratu
d. Toko Serba Ada/Pasaraya (Department Store).
          Toko serba ada adalah toko serba ada juga menjual pakaian, peralatan rumah tangga., mainan, kosmetik, peralatan berkebun, peralatan olah raga, alat tulis, perhiasan, peralatan bayi, kebutuhan hewan dll. Toko serba ada biasanya adalah merupakan toko jaringan (chain) yang tersebar di beberapa kota di beberapa negara. Misal : Matahari Departemen Store, Ramayana.

e. Hypermarkets
          Hypermarket adalah toko retail yang memiliki luas 4650 m² - 18,600 m². Toko ini berbentuk bangunan berbentuk kotak yang terpisah dari bangunan lainnya dengan lahan parkir yang luas. Hypermarket biasanya terdiri dari satu lantai dengan atap tinggi yang terbuat dari stainless stell. Toko ini menjual berbagai barang seperti yang ada di department store dengan jumlah persediaan barang yang lebih banyak. Margin keuntungan yang diambil toko super lebih rendah. Misal : Makro, Lotte Mart.



DEFINISI CAFE
Kafe dari bahasa Perancis café. Arti secara harafiah adalah (minuman) kopi, tetapi kemudian menjadi tempat di mana seseorang bisa minum-minum, tidak hanya kopi, tetapi juga minuman lainnya termasuk minuman yang beralkhohol rendah. Di Indonesia, kafe berarti semacam tempat sederhana, tetapi cukup menarik di mana seseorang bisa makan makanan ringan.

SEJARAH MUNCULNYA CAFE
Kata Kafe berasal dari bahasa Perancis yaitu cafe yang berarti coffe dalam bahasa Indonesia kopi atau coffehouse dalam bahasa Indonesia kedai kopi, istilah ini muncul pada abad ke 18 di Inggris. Kopi pertama kali masuk ke Eropa pada tahun 1669 ketika utusan sultan Mohammed IV berkunjung ke Paris, Perancis, dengan membawa berkarung-karung biji misterius yang Ketika utusan Sultan meninggalkan Paris pada bulan Mei tahun berikutnya, kebiasaan menikmati kopi yang dikenalkannya pada kaum bangsawan Paris telah menjadi mode baru Yang kemudian di tahun 1672 seorang pengusahamuda asal Armenia, yang dikenal dengan nama Pascal menjualnya secara umum, pertama-tama di sebuah pameran besar di Saint Germain dan kemudian di sebuah toko kecil yang berlokasi di Quai de Evole, dimana ia menjual kopi dengan harga dua sol, enam dernier (sekitar dua penny Inggrir) satu cangkir.
Adalah Jean de la Rogue yang berperan penting dala sejarah kopi di Perancis, ia menulis bahwa ketika tahun 1714 ia berjalan bergegas menuju jalan besar ke arah Jardin des Plants, dimana hampir tidak ada satu kota pun yang tidak memiliki kedai kopi / kafe. Penyebaran Kafe / Coffe House di Eropa ini terjadi melalui jalur perdagangan, ke wilayah italia yang dikenal dengan sebutan Caffe yang hanya berbeda penulisan saja. Yang kemudian pada tahun 1839 muncul kata cafetaria dalam bahasa Amerika English yang berasal dari bahasa Mexican Spanish untuk menyebutkan sebuah kedai kopi.
Pada awalnya kafe hanya berfungsi sebagai kedai kopi, tetapi sesuai dengan perkembangan jaman, kafe telah memilih banyak konsep, diantaranya sebagai tempat menikmati hidangan / dinner nantinya dikenal dengan nama coffee.





TOKO-CAFE-TOKO CAFE
Pada  mulanya toko merupakan tempat interaksi antara penjual dengan pembeli secara langsung dan produk yang dijual biasanya berupa barang , sedangkan café biasanya hanya menjual makanan  dan minuman yang disajikan di tempat itu saja ,selain itu pengunjung juga dapat lebih leluasa dan nyaman . Toko lebih memprioritaskan barang yang dijual, sedangkan café lebih memprioritaskan tempat , namun karena adanya perkembangan, tidak jarang sekarang banyak café yang menjual produk berupa barang seperti botol minum , mug , gelas, dan sebagainya yang bisa didapatkan di café tersebut

CUSTOMER:
Café pada umumnya lebih didominasi oleh mereka yang berusia remaja hingga dewasa tergantung dari segi tempat, minuman , dan harga yang ditawarkan. Pada café koultoura didapat lebih banyak remaja dan mahasiswa dibandingkan starbucks yang didominasi oleh para pembisnis dan pekerja kantoran.

ORGANISASI AREA:
Toko memiliki 3 elemen desain utama yaitu area display (pajangan), area service dan area sirkulasi. Posisi toko disini juga memegang kendali penting, seorang desainer harus dapat mengetahui apakah toko tersebut sebaiknya dietakkan diantara 2 toko atau diletakkan pada bagian sudut mall. Petimbangan yang harus diperhatikan adalah apakah toko tersebut akan dapat menghasilkan lebih dengan adanya tambahan eksposur produk jika tidak maka lebih baik di letakkan toko diantara 2 toko lainnya dimana harga sewa relatif lebih terjangkau. Perbedaan toko dengan bangunan lainnya adalah bagian dalam toko tidak dibatasi oleh tembok dengan tujuan agar pelanggan leluasa berjalan di dalam toko serta dapat melihat produk yang ditawarkan sebanyak mungkin.
Area sirkulasi: Harus diperhatikan bahwa sirkulasi dalam toko harus cukup sehingga tidak mengganggu para pelanggan, agar pelanggan fokus pada produk yang tidak ditawarkan bukan malah memperhatikan jalan karena takut bertabrakan dengan pelanggan lain.
Area service: terbagi atas dua bagian yaitu area kerja dan area penyimpanan produk. Dalam hal ini yang berpengaruh adalah peletakan kasir, apabila diletakkan di bagian depan toko maka tingkat keamanan toko harus ditingkatkan dan dari segi psikologi ketika seorang ingin memasuki toko namun yang pertama kali dilihat adalah sales toko dan kasir maka dapat mengimidasi sang pelanggan. Lain halnya jika diletakkan di bagian tengah tentu lebih mudah diakses oleh pembeli serta lebih mudah untuk mengawasi toko tanpa harus meninggalkan area kasir. Yang terakhir adalah alternatif meletakkan kasir bagian bagian belakang, keadaan ini mengeliminasi adanya pembeli langsung, eliminasi kontak mata langsung dengan pelanggan ketika memasuki toko serta kasir tentu lebih aman.
Area display: Area ini merupakan hati dari toko. Area pemajangan penting dalam sebuah toko yaitu memungkinkan pembeli untuk melakukan evaluasi dan memilih produk yang akan di beli. Terdapat 2 elemen pameran yaitu presentasi produk serta evaluasi produk. Contoh dari presentasi produk (kasus toko pakaian) adalah menaruh manekin untuk dipajang sehingga menarik orang untuk masuk ke dalam toko. Contoh dari evaluasi produk (kasus toko pakaian) adalah pelanggan memilih beberapa baju lalu diarahkan ke fitting room untuk kemudian dicoba dan melakukan evaluasi terhadap produk yang telah dipilih.

CARA  DISPLAY:
          Terdapat 2 macam cara display yaitu display secara vertikal dan horisontal. Yang termasuk kategori vertikal contohnya seperti island atau counter pajangan dimana produk yang dipajang memerlukan penjelasan dari sales toko. Untuk kategori horisontal adalah pajangan yang diletakkan di dinding. Selain cara tersebut harus diperhatikan peletakan produk yang besar agar diletakkan di sisi dinding agar tidak menghalangi pandangan pembeli.

MATERIAL COUNTER/PAJANGAN DINDING: 
Material yang digunakan hampir apa saja namun yang paling mudah adalah plastik serta laminated metal (besi) karena konstruksinya mudah. Pemakaian bahan kayu solid saat ini sudah jarang karena harganya yang mahal sehingga terdapat material pengganti yaitu kayu veneer yang diolah menjadi plywood atau particelboard.

ERGONOMI




PERBEDAAN CAFÉ DAN RESTAURANT:
Tentunya dari segi harga café jelas lebih murah, lebih menyenangkan (tidak seformal resataurant) serta letaknya biasa lebih dekat dengan rumah, kopi yang disediakan lebih nikmat rasanya.  Ketika seseorang pergi ke café ia dapat balik kapan saja berbeda dengan restoran dan tax yang dikenakan lebih murah dibandingkan restoran. Karakter orang yang berbeda-beda juga lebih sering dijumpai di café, dimana seseorang juga lebih mudah untuk menambah teman. Makanan yang disediakan dalam café biasanya lebih dinikmati karena serasa seperti sedang berlibur yaitu menikmati roti, pie, burger, kue dan lainnya sedangkan makanan restaurant baisanya lebih bervariasi dan lengkap.  

JENIS-JENIS DISPLAY:



 LITERATUR LAMPU

LAMPU PIJAR

adalah  sumber  cahaya  buatan  yang  dihasilkan  melalui  penyaluran arus  listrik melalui  filamenyang  kemudian  memanas  dan  menghasilkan  cahaya.
Kaca  yang menyelubungi  filamen  panas  tersebut  menghalangi  udara  untuk  berhubungan  dengannya sehingga  filament tidak  akan  langsung  rusak  akibat  teroksidasi.
Lampu  pijar  dipasarkan  dalam  berbagai  macam  bentuk  dan  tersedia  untuk  tegangan (voltase)  kerja  yang  bervariasi  dari  mulai  1,25 volt]  hingga  300 volt.
Energi  listrik  yangdiperlukan  lampu  pijar  untuk  menghasilkan  cahaya  yang  terang  lebih  besar  dibandingkan dengan  sumber  cahaya  buatan lainnya seperti lampu pendar  dan dioda cahaya, mraka secara bertahap pada beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.
Di samping  memanfaatkan  cahaya  yang dihasilkan,  beberapa  penggunaan  lampu  pijar  lebih memanfaatkan  panas  yang  dihasilkan,  contohnya adalah  pemanas  kandang  ayam,  dan pemanas  inframerah  dalam  proses  pemanasan  di  bidang industri

Bola lampu listrik sebenarnya ditemukan pada tahun 1879 secara bersamaan antara Sir Joseph Wilson Swan dan Thomas Alva Edison. Pada tanggal 5 Februari 1879, Swan adalah orang pertama yang merancang sebuah bola lampu listrik. Dia memperagakan lampu pijar dengan filamen karbon di depan sekitar 700 orang, tepatnya di kota Newcastle Upon Tyne, Inggris. Namun, ia mengalami kesulitan untuk memelihara keadaan hampa udara dalam bola lampu tersebut. Di Laboratorium Edison – Menlo Park, Edison mengatasi masalah ini, dan pada tanggal 21 Oktober 1879, ia berhasil menyalakan bola lampu dengan kawat pijar yang  terbuat dari karbon yang terus menyala selama 40 jam, setelah melakukan percobaan- percobaan lebih dari 1.000 kali. Saat itu efikasi lampunya sebesar 3 lumen/watt.

Pada tahun 1913, filamen karbon lampu Edison diganti dengan filamen tungsten atau wolfram, sehingga efikasi lampu dapat meningkat menjadi 20 lumen/watt. Sistem ini disebut system pemijaran (incandescence).

Pada tahun yang sama bola lampu kaca yang tadinya dibuat berupa udara, kemudian diisi dengan gas bertekanan tinggi. Pada mulanya digunakan gas Nitrogen (N), setahun kemudian diganti dengan gas Argon (Ar) yang lebih stabil dan mempunyai sifat mengalirkan panas lebih rendah.

Pada riset lainnya ditemukan bahwa dengan membentuk filamen menjadi spiral, maka panas yang timbul menjadi berkurang, sehingga meningkatkan efikasi lampu. Untuk meningkatkan efikasi lampu pijar, filamennya dibuat berbentuk spiral. Dengan berkembangnya teknologi, produksi lampu pijar hingga kini masih berjalan, bahkan lampu pijar mempunyai berbagai macam tipe. Secara umum lampu pijar mempunyai cahaya berwarna kekuningan yang menimbulkan suasana hangat, romantis dan akrab, sehingga cocok digunakan pada ruang-ruang berprivasi seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan toilet.

Lampu pijar ini mempunyai keunggulan antara lain :

+ Mempunyai nilai ”color rendering index” 100% yang cahayanya tidak merubah warna asli obyek;
+ Mempunyai bentuk fisik lampu yang sederhana, macam-macam bentuknya yang menarik, praktis pemasangannya;
+ Dan harganya relatif lebih murah serta mudah didapat di toko-toko;
+ Instalasi murah, tidak perlu perlengkapan tambahan
+ Lampu dapat langsung menyala;
+ Terang-redupnya dapat diatur denga dimmer;
+ Cahayanya dapat difokuskan.

Sedangkan kelemahan lampu pijar antara lain:

- Mempunyai efisiensi rendah, karena energi yang dihasilkan untuk cahaya hanya 10% dan    sisanya memancar sebagai panas (400oC);
- Mempunyai efikasi rendah yaitu sekitar 12 lumen/watt;
- Umur lampu pijar relatif pendek dibandingkan lampu jenis lainnya (sekitar 1.000 jam);
- Sensitif terhadap tegangan;
- Silau.

Sudah lebih dari 1 abad manusia dapat menerangi kegelapan dengan lampu pijar ini yang kini telah mempunyai berbagai macam tipe pada GLS, antara lain :
a. Bohlam Bening
b. Bohlam Buram
c. Bohlam berbentuk lilin
d. Lampu Argenta
e. Lampu Superlux
f. Lampu Luster
g. Lampu Halogen

·         Lampu Bohlam Bening
Tabung gelasnya bening, tidak berlapis, sehingga dapat menghasilkan cahaya lebih tajam dibanding jenis lampu bohlam lainnya. Idealnya untuk penerangan tidak langsung, terutama dengan armatur tertutup dan lebih mementingkan cahaya terang.

·         Lampu Bohlam Buram

·         Lampu Berbentuk lilin
Lampu jenis ini biasanya digunakan untuk lampu hiasan atau lampu dekorasi kristal pada ruang tamu.



·         Lampu Argenta
Tabung gelas bagian dalam dari lampu argenta dilapisi serbuk lembut cahaya, sehingga distribusi cahayanya merata, lembut dan tidak silau. Lampu argenta mempunyai efikasi yang sama dengan bohlam bening.

·         Lampu Superlux
Lampu superlux merupakan perpaduan lampu bohlam bening dengan lampu argenta. Tiga perempat dari tabung gelas dilapisi serbuk tembus cahaya yang dihasilkan lampu ini sebagian besar didistribusikan ke bawah.

·         Lampu Luster
Lampu ini biasanya digunakan untuk dekorasi, karena warnanya bermacam-macam, dayanya rendah dan bentuknya ada yang bulat dan ada yang berbentuk lilin.



Dalam bola lampu pijar biasa, gas di dalamnya adalah gas lembab (tidak reaktif) seperti argon atau kripton dengan tambahan sedikit nitrogen.  Gas-gas lembam ini menjaga agar tungsten tidak teroksidasi atau ‘terbakar habis’ seperti ketika di udara bebas.  Sebagian bola lampu kecil mengatasi masalah ini dengan cara dihampakan, berarti tidak diisi gas sama sekali.

1.     Bola lampu
2.     Gas bertekanan rendah (argonneonnitrogen)
3.     Filamen wolfram
4.     Kawat penghubung ke kaki tengah
5.     Kawat penghubung ke ulir
6.     Kawat penyangga
7.     Kaca penyangga
8.     Kontak listrik di ulir
9.     Sekrup ulir
10. Isolator
11. Kontak listrik di kaki tengah

Pada tabel di bawah ini terdaftar tingkat efisiensi pencahayaan beberapa jenis lampu pijar biasa bertegangan 120 volt dan beberapa sumber cahaya ideal.

Jenis
Efisiensi lampu
lumen/Watt
Lampu pijar 40 Watt
1.9%
12.6
Lampu pijar 60 Watt
2.1%
14.5
Lampu pijar 100 Watt
2.6%
17.5
Radiator benda hitam 4000 K ideal
7.0%
47.5
Radiator benda hitam 7000 K ideal
14%
95
Sumber cahaya monokromatis 555 nm (hijau) ideal
100%
683

LAMPU TUNGSTEN ( HALOGEN )
Lampu halogen pada hakikatnya adalah sebuah variasi atas lampu pijar standar, bukan lampu pendar.  Sebuah lampu pijar berisi sebuah filamen tungsten yang dilindungi oleh sebuah bola kaca yang juga diisi gas.  Ketika arus listrik dinaikkan, filamen mengalami pemanasan sangat tinggi sampai berpijar dan memancarkan cahaya putih.  Lampu itu mungkin tampak sangat terang, tetapi sesungguhnya hanya 10 hingga 12% energinya yang dipancarkan dalam bentuk cahaya tampak.  Sedangkansekitar  70% sisanya dipancarkan berupa radiasi inframerah yang tidak nampak dan terasa lebih panas.
Dalam lampu halogen, gas yang diisikan biasanya Iodium atau kadang-kadang Brom.  Dua unsur kimia sangat reaktif dari kelompok yang disebut Halogen.  Gas tersebut menjalankan proses kimia dua tahap yang membuat filamen berumur dua kali lebih panjang.
Tugas halogen dalam bola lampu pijar adalah menurunkan laju penguapan tungsten dengan cara yang sangat menarik.  Mula-mula uap Iodium bereaksi dengan atom-atom tungsten yang menguap sebelum mereka sempat mengembun di bawah permukaan kaca kemusian mengubah merekan menjadi tungsten iodida, senyawa kimia berwujud gas.  Molekul-molekul tungsten iodida  selanjutnya melayang-layang dalam bola lampu sampai bertemu dengan filamen yang sedang berpijar.  Temperatur yang tinggi membuat gas itu terurai kembali menjadi uap iodium dan tungsten logam yang langsung menyatu kembali dengan filamen.  Proses daur ulang ini kurang lebih dapat memperpanjang masa hidup filamen sehingga lampu bisa menjadi lebih awet.
Proses halogen memungkinkan lampu dioperasikan pada temperatur yang jauh lebih tinggi tanpa pelapukan filamen yang berlebihan, selain menghasilkan cahaya yang lebih terang, lebih putih.  Temperatur di sebelah dalam dinding bola lampu harus tinggi, yaitu sekitar 25000 C agar atom-atom tungsten tidak lekas mengembun sehingga sempat ditangkap uap iodium.

Lampu Halogen dibuat untuk mengatasi masalah ukuran fisik dan struktur pada lampu pijar dalam penggunaannya sebagai lampu sorot, lampu projector,lampu projector film. Dalam bidang-bidang ini diperlukan ukuran lampu yang kecil sehingga sistem pengendalian arah dan fokus cahaya dapat dilakukan lebih presisi.  Lampu halogen bekerja pada suhu 2.800 oC jauh lebih tinggi dari kerja lampu pijar yang hanya 400 oC, karena adanya tambahan gas halogen, seperti iodium oleh karena itu, walaupun lampu halogen termasuk jenis lampu pijar tetapi mempunyai efikasi sekitar 22 lumen/watt.

Cahaya lampu halogen dapat memunculkan warna asli obyek yang terkena cahaya, karena cahaya yang dihasilkan lampu halogen umumnya lebih terang dan lebih putih disbanding cahaya lampu pijar (pada daya yang sama) lampu halogen pada umumnya ukuran fisiknya kecil, rumit pembuatanya sehingga harganya relatif lebih mahal dibanding lampu pijar dan neon.


NEON SIGN ( LAMPU TABUNG )

Menjelang  akhir  abad ke-19,  George  Claude,  seorang ilmuwan Perancis malakukan percobaan-percobaan dengan membuat busur antara dua elektroda dalam sebuah pembuluh pipa vakum dengan diisi gas neon.

Bila pada kedua elektroda dipasang tegangan yang tinggi, maka terjadi suatu cahaya merah yang dalam. Oleh karena didalam tabung diisi dengan gas neon, lampu tabung ini sering disebut juga lampu neon. Pengisian pada tabung dengan jenis gas-gas yang lain dapat menghasilkan beraneka warna-warni cahaya, sehingga lampu ini banyak digunakan untuk keperluan hiasan dan iklan. Perkembangan jenis lampu tabung ini terjadi sekitar tahun 1950-an, yaitu dibuatnya lampu-lampu pelepas gas merkuri dan sodium. Berbeda dengan jenis lampu pijar, lampu tabung tidak menghasilkan cahaya dari filamen pijar, tetapi melalui proses eksilasi gas atau uap logam yang terkandung di dalam tabung gelas. Warna dari cahaya yang dipancarkan bergantung pada jenis gas atau uap logam yang terkandung di dalam tabung.


LAMPU FLUORECENT (TL)

Konstruksi lampu fluoresen terdiri dari tabung gelas berwarna pustih susu, karena dinding bagian dalam tabung dilapisi serbuk pasphor. Bentuk tabungnya melingkar ada yang mamanjang dan melingkar. Jenis lampu ini di dalam tabung gelas mengandung gas yang menguap bila dipanasi.

Tegangan sumber yang normal tidak akan cukup untuk mengawali pelepasan muatan elektron diantara elektroda tanpa bantuan balast dan ”starter”. Bila sumber listrik disambung, maka ada beda tegangan antara kontak-kontak bermetal A dan B. Oleh karena didalam ”tabung” bola terdapat gas argon, maka terjadi loncatan elektron di antara kontak-kontak bermetal A dan B (timbul bunga api di dalam tabung bola antara kontak A dan B), sehingga bimetal panas dan kotak A dan B terhubung.


Dengan terhubungnya A dan B, maka tidak ada loncatan elektron pada gas argon (starter padam), sehingga suhu didalam tabung bola dingin kembali dan bimetal kontak A dan B lepas. Pada saat inilah terjadi tegangan induksi yang tinggi dari balast dan tabung panjang mengeluarkan cahaya. Keadaan ini bisa terjadi berulang-ulang. Terjadinya tegangan induksi yang tinggi membuat tegangan antara kedua elektroda di dalam tabung panjang menjadi tinggi. Hal ini akan meningkatkan gerakan elektron bebas dalam tabung dan menabrak elektron gas yang lentur.

Proses gerakan elektron dari katoda dengan kecepatan tinggi menabrak elektron gas, sehingga menimbulkan radiasi cahaya. Kapasitor diantara kontak A dan B berfungsi sebagai filter, sedangkan kapasitor yang tersambung pada jala-jala berfungsi untuk memperbaiki faktor daya. Warna cahaya yang dihasilkan oleh lampu tabung tergantung dari gas yang digunakan. Misalnya gas neon mengeluarkan cahaya oranye, putih dan kemerahmerahan.
Gas hidrogen mengeluarkan cahaya pink (merah jambu).

Kelebihan lampu fluoresen antara lain :
Mempunyai efikasi lebih tinggi daripada lampu pijar, sehingga lebih ekonomis
Cahaya yang dipancarkan lebih terang daripada lampu pijar pada daya yang sama
Durasi pemakaian lebih lama 8.000-20.000 jam

Sedangkan kekurangannya antara lain :
mempunyai CRI (Color Rendering Index) yang rendah
efek cahaya dihasilkan terhadap objek terlihat tidak seperti warna aslinya.

Lampu Hemat Energi

Kini terdapat lampu neon jenis terbaru yang mempunyai komponen listrik yang terdiri dari balast, starter dan kapasitor kompensasi yang terpadu dalam satu kesatuan. Lampu teknologi baru ini disebut sebagai ”Compact Fluorescence” dan beberapa produsen lampu menyebutnya sebagai lampu SL dan PL. Pada dasarnya lampu hemat energi merupakan lampu fluoresen dalam bentuk mini, yang dirancang strukturnya seperti lampu GLS. Lampu ini dibuat dalam berbagai macam bentuk dan ukuran, sehingga dapat dipasang pada suatu fitting lampu pijar. Gambar disamping menunjukkan tiga jenis lampu hemat energi dari suatu produk yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Lampu hemat energi yang berbentuk lubang akan memancarkan cahaya radial. Sedangkan yang  berbentuk huruf D ganda datar akan memancarkan cahaya ke arah atas dan ke bawah.

Keunggulan lampu hemat energi adalah :
+ penggunaan daya listrik lebih efisien dibanding lampu GLS (sebagai contoh sebuah lampu hemat energi 8 watt akan memberikan daya keluaran yang sama dengan lampu GLS berdaya 40 watt).
+ Mempunyai rentang usia pemakaian yang lebih panjang, yaitu sekitar 8 kali usia pemakaian lampu GLS.

Kekurangan lampu hemat energi antara lain:
- Untuk menyala dengan cahaya normal, memerlukan waktu beberapa menit.
- Lampu ini tidak dapat diatur redup-terangnya dengan saklar pengatur (dimmer).
- Harganya relatif lebih mahal.


Lampu Reklame

Lampu reklame dirancang untuk membuat daya tarik orang. Bentuknya bisa bermacam-macam, besar / kecil, berbentuk huruf atau gambar, dan cahayanya berwarna-warni. Tabung kaca dibentuk melalui proses pemanasan pada suhu tertentu di tungku pemanas, sehingga bisa sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Setiap bentuk tabung, masing-masing ujungnya dipasang sebuah elektroda dan diinjeksikan suatu jenis gas tertentu untuk menghasilkan efek warna cahaya yang dikehendaki. Gas neon akan memberikan efek warna merah, gas argon memberikan cahaya warna hijau atau biru, dan gas hidrogen memberikan efek warna cahaya merah muda. Ukuran diameter tabung ada beberapa macam, dan masing-masing ukuran tabung memiliki kemampuan untuk dialiri arus listrik.

Untuk menyalakan lampu reklame, beberapa bentuk tabung yang telah diisi gas, masing-masing elektrodanya disambung seri, kemudian ujung satunya dan ujung lainnya disambungkan ke belitan sekunder trafo tegangan menengah. Untuk menentukan tegangan trafo dan menghitung dayanya digunakan rumus :

Untuk gas neon tiap pasang elektrodanya, tegangan VE = 300 V, dan setiap tabung yang berdiameter 15 mm tegangan VT = 400 V/m. Pemasangan lampu reklame diatur pada bagian 8.26 PUIL 2000.




Lampu sodium juga sering disebut lampu natrium. Tabung gelas lampunya berbentuk U yang tahan terhadap cairam sodium. Berdasarkan tekanan kerja pada tabung, lampu sodium dibedakan menjadi dua macam, yaitu lampu sodium tekanan rendah (SOX) dan lampu sodium tekanan tinggi (SON). Masing-masing akan dibahas pada uraian berikut ini.

Lampu Sodium Tekanan Rendah

Tabung busur apinya berbentuk huruf U yang terbuat dari gelas khusus yang tahan terhadap bahan kimia sodium. Tabung U ini berada didalam tabung gelas luar bening (seperti gambar disamping). Ada dua jenis lampu sodium tekanan rendah, yaitu SOX yang mempunyai sebuah pegangan lampu dan SLI/H yang mempunyai pegangan lampu dengan pin ganda pada masing-masing ujungnya.

Keuntungan lampu sodium tekanan rendah antara lain :
+ Mempunyai efikasi yang tinggi;
+ Lebih efisien jika dibanding lampu merkuri;
+ Durasi pemakaiannya cukup lama + 40.000 – 60.000 jam


Sedangkan kekurangannya antara lain :
- Untuk menyala perlu waktu 6 sampai 11 menit;
- Pemasangan lampu tidak bebas (harus mendatar / horizontal);
- Kualitas pantulan warnanya kurang baik, karena warna cahaya yang dihasilkan merupakan warna monokromatik dari kuning.
- Memerlukan balast untuk menstabilkan tegangan.


Lampu Sodium Tekanan Tinggi (Natrium)
Tabung gelas lampu sodium ini berbentuk huruf U, dilengkapi dengan dua elektroda yang masing-masing mempunyai emiter. Di dalam tabung diisi dengan cairan natrium ditambah dengan gas neon dan 1% argon sebagai gas bantu.

Lampu natrium yang mempunyai gas tekanan rendah bekerja pada suhu 270oC dengan tekanan uap jenuhnya + 1/3 atau untuk mempertahankan suhu kerja tersebut, maka tabung berbentuk U ditempatkan dalam sebuah tabung pelindung dari kaca lampu udara yang berfungsi sebagai isolasi panas.
Lampu natrium banyak di gunakan untuk penerangan ruang terbuka dan penerangan jalan raya.



LAMPU LED


Lampu LED memiliki lifespan lebih dari  35.000 jam, bandingkan dengan lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp) yang hanya 6.000 jam. Perhatikan kotak lampu CFL, umumnya ditulis dengan pemakaian 4 jam sehari (jam 6 malam - jam 10 malam) lampu CFL tahan lebih dari 4 tahun (4 tahun x 365 hari x 4 jam =  5840 jam. Berarti dengan perhitungan yang  sama Lampu CFL akan tahan 24 tahun.Sekarang dari segi harga, harga Lampu CFL kualitas bagus 8 Watt adalah sekitar Rp. 28,000. Harga lampu LED 3 Watt adalah sekitar Rp. 120.000. Jadi harga lampu LED kurang lebih 4 kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan lampu CFL sedangkan daya tahan lebih lama 6 kali.

Dengan penggunaan energi yang lebih kecil, penawaran yang sangat menarik. Lampu CFL 8 Watt setara dengan lampu LED 3 Watt. Standar lampu CFL yang efisien memiliki 14 - 17 Lumens / Watt (Lumens adalah ukuran cahaya oleh mata manusia). Lampu LED memiliki 60 - 100 Lumens / Watt. Dengan lampu LED 3 Watt x 60 Lumens = 180 Lumens, 8 Watt CFL x 17 Lumes = 136 Lumens.LED (Light Emitting Diode)  dioperasikan dengan arus searah (Direct Current) 12 Volt. Lampu LED juga dapat dioperasikan menggunakan arus bolak balik (Alternating Current) 100 - 240 Volt (listrik untuk rumah). Untuk itu lampu LED memiliki sirkuit internal (konverter) untuk mengubah AC menjadi DC. Dari konversi tersebut timbul panas, karena hal tersebut di lampu LED AC umumnya anda dapat melihat adanya sirip-sirip pendinginLED kecil menggunakan arus yang kecil, dalam contoh di atas, lampu LED 3 Watt seukuran 2 milimeter x 2 milimeter.
Untuk ruangan yang membutuhkan penerangan yang lebih besar dibutuhkan cahaya yang lebih terang (Lumens).
 Untuk itu ukuran LED nya harus diperbesar, kekurangan dari semakin besarnya LED adalah panas yang dihasilkan. Solusi lainnya adalah memperbanyak LED kecil yang di paralel.







PROGRAMMING CONCEPT

Nama Proyek: PERANCANGAN INTERIOR TOKO CAFE KOULTOURA
Lokasi: Mall Central Park.
Jl. Let. Jend. S. Parman Kav.  28 Jakarta Barat, Indonesia

      1.   PERMASALAHAN
  •      Bagaimana menciptakan interior sebuah cafe yang sesuai dengan karakt pemiliknya?
  •        Bagaimana menciptakan interior cafe yang ergonomis?
  •        Bagaimana menciptakan sirkulasi interior cafe yang baik dan nyaman?

Permasalahan Mall dan Kaki lima
Perbandingan antara Mall dengan kaki lima
-      Ingin tampil gaul dan mengikuti trend masa kini, itulah yang menjadi faktor utama orang-orang lebih memilih mall di banding kaki lima.


-      Barang yang di tawarkan di mall berkualitas bagus dan bermerek sedangkan kaki lima kurang.


-      Mall tempatnya nyaman, bersih dan rapi, sedangkan kaki lima yang menjajakan barang dagangannya di pinggir jalan.

- 
  •     Mall memiliki tempat untuk parkir kendaraan yang memadai, sehingga konsumen tidak khawatir untuk berbelanja, sedangkan kaki lima mempunyai tempat parkir yang terbatas, sehingga konsumen harus memarkirkan kendaraannya dipinggir jalan, hal itu membuat jalan menjadi macet.





  •   Barang- barang yang ditawarkan di mall harganya relatif mahal, sedangkan kaki lima konsumen dapat melakukan tawar menawarkan hingga mendapatkan harga yang murah.

     
         2.   DEFINISi
    Ø Perancangan
                   Perancangan adalah suatu kegiatan yang berhubungan berdasarkan                 evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis.
    Ø Interior
              Interior merupakan komponen pendukung yang biasanya untuk                           mempercantik sebuah ruangan. Interior yang digunakan biasanya                       yang berhubungan dengan furniture, penataan ruangan, pemilihan cat,               penggunaan tangga dan sebagainya yang berhubungan dengan                         sebuah ruangan.
    Ø Toko
              Toko  adalah sebuah tempat tertutup yang di dalamnya terjadi                             transaksi jual beli antara penjual dan pembil dengan                                             jenis benda atau barang yang khusus serta dijual secara eceran,                       misalnya toko buku, toko buah, dan sebagainya. Secara fungsi                           ekonomi, istilah "toko" sesungguhnya hampir sama dengan "kedai"                   atau "warung". Akan tetapi pada perkembangan istilah, kedai dan                       warung cenderung bersifat tradisional dan sederhana, dan warung                     umumnya dikaitkan dengan tempat penjualan makanan dan minuman.               Secara bangunan fisik, toko lebih terkesan mewah dan modern dalam               arsitektur bangunannya daripadawarung. Toko juga lebih modern                       dalam hal barang-barang yang dijual dan proses transaksinya. Tujuan               utama dari didirikan toko adalah mencari keuntungan dalam bentuk                     uang.



     Ø Café
                 Kafe dari bahasa Perancis café. Arti secara harafiah adalah                                (minuman) kopi, tetapi kemudian menjadi tempat di mana                                    seseorang bisa minum-minum, tidak hanya kopi, tetapi juga                                minuman lainnya termasuk minuman yang beralkhohol rendah.                            Di Indonesia, kafe berarti semacam tempat sederhana, tetapi cukup                  menarik di mana seseorang bisa makan makanan ringan.




Tujuan Perancangan
Perancangan Interior Toko
·        Mendorong hasrat konsumen untuk membeli sehingga terjadinya transaksi.
·        Memberikan daya tarik dalam mewujudkan desain yang memberikan pembedaan dan cukup unik dibandingkan
dengan toko-toko lainnya. Keunikan desain dapat meningkatkan visibility toko.
·        Membuat desain yang flexible dengan perubahan, untuk kebutuhan ekspansi dan juga untuk produk-produk yang terkait dengan trend dan memiliki product life cycle yang singkat,seperti produk-produk fashion, kosmetik dan interior. Selain itu terdapat event-event promosional khusus yang membutuhkan desain khusus pula seperti Lebaran dan hari Natal.
·        Mempertimbangkan keamanan

     3.   DATA PROJECT
Lokasi
Mall Central Park.
Jl. Let. Jend. S. Parman Kav.  28 Jakarta Barat, Indonesia

Jam
Senin - Minggu, 10.00 - 22.00

 Ø SEJARAH
Koultoura Coffee
Koultoura Coffee berada di area Greenville, tepatnya di Taman Ratu. Salah satu pemilik cafe ini adalah Joe Sentoso. Alasannya mengapa dia mendirikan Koultoura Coffee ini karena di Kawasan Jakarta Barat belum ada coffee shop seperti ini. Cenderung orang malas ke mall untuk sekedar ngopi dan santai karena di mall gak bisa berlama-lama, sedangkan di Koultoura Coffee bisa.

 Ø LOGO



Koultoura diambil dari bahasa Greek yang berarti budaya. Pemilik memiliki mimpi dengan adanya koultoura dapat muncul sebuah budaya baru yang positif. Lewat logo yang ingin dicapai ketika seprang melihat logo terssebut adalah memberikan sugesti bahwa petir itu sebagai lambing bahwa secangkir kopi dapat memberikan “guncangan” pada diri seseorang. Dengan 4 karakter utama yaitu kelinci, rubah, burung hantu dan beruang. Keempat karakter berbeda ini untuk memberikan gambaran bahwa pengunjung yang data ke Koultoura juga bervaiasi dari remaja, mahasiswa, karyawan, bapak-bapak perempuan dan juga anak-anak. Lewat 4 karakter ini ingin memberikan penjelasan bahwa keempatnya memiliki kegemaran yang sama yaitu secangkir kopi yang nikmat.
 Ø SITE PLAN





 Ø PRODUK
Minuman (kopi, teh, chocolate)
·        Hot




·        Cold
                

Makanan (cookies,bread, pastries)
  






 Ø TARGET PENGUNJUNG
Remaja, Mahasiswa/i, Pebisnis, Pekerja Kantoran, Keluarga.

 Ø OMSET
















      ANALISA DATA


 Ø Analisa Tapak/ Lingkungan/ Lokasi
-         Lokasi Bangunan
Berada di daerah Jakarta Barat, letaknya di Jalan  Let. Jend. S. Parman Kav.  28. Berlokasi di Mall Central Park.
Daerah sekitar Central Park:
·        Mall Taman Anggrek
·        Mall Citraland
·        Universitas Tarumanagara 1
·        Universitas Tarumanagara 2
·        Ukrida
·        Trisakti
·        SMAK 1 BPK Penabur
·        Apartemen Mediterania Garden 1
·        Apartemen Mediterania Garden 2

-         Lokasi Café
Terletak di Mall Central Park, lantai LG
Lokasi: L- 201
Daerah sekitar: Terdapat Shilin, Mr.puff, Maquis, Rice bowl, Jun njan, Shabu-shabu express, The Manhattan Fish Market, Breadtalk, burger king, Carls Junior, Breadlife.

 



Ø  Analisa Program Ruang

-         Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang

Pelaku
Aktvitas
Fasilitas
Kebutuhan Ruang
 Pengunjung
Menimbang untuk masuk

Area pada akses keluar masuk cafe

Main Enterance
Masuk ke dalam cafe
Melihat menu makanan dan minuman
Wall display, meja display
Display
Memesan dan membayar
Meja counter/ kasir

Transaksi
Mengambil pesanan
Meja counter
Mengambil pesanan
Self service
Meja untuk menaruh sedotan, gula, tisu, sendok, garpu, dan piring kecil.
Self service
Duduk santai
Sofa, meja
Untuk duduk santai sambil minum/ makan
Keluar dari cafe
Area pada akses keluar masuk toko
Publik

Kasir
Menerima pesanan san pembayaran, membuat dan memberikan laporan hasil penjualan 

Meja counter / kasir
Transaksi
Staff
Menyiapkan cafe,
Membersihkan cafe, meja dan kursi,
Melayani pengunjung

Rak, sapu, pel, kain lap.

Koki
Membuat pastries, bakery dan cookies
Dapur
Memasak

Bartender
Membuat/ meracik minuman, memanggil pesanan
Meja untuk menaruh gelas, bahan-bahan untuk meracik minuman
Membuat minuman dan memanggil pesanan

-         Analisa Fungsi dan Besaran Ruang


No


Area

Sarana

Dimensi

JML

Pola Letak
Total Besaran Ruang
1.
Display
Untuk pastries, untuk melihat menu
Display untuk pastries(70cm x 115cm )

1


8 M2
Untuk bakery dan cookies
Meja display (80cm x 110cm)

1


8,8 M2
2.
Counter / Kasir
Memesan dan membayar
Meja counter/ kasir (120cm x 80cm)


1


9,6 M2
3.
Pengunjung
Bersantai sambil menikmati makanan dan minuman
Sofa single (80cm x 80cm)

6


6.4 M2
Sofa double (80cm x 160cm)

3


12,8 M2
Kursi (60cm x 60cm)

21


3,6 M2
Meja panjang
(80cm x 50cm)

3


4 M2
Meja bulat (40cm x 40cm)

9


1,6 M2
4.
Koki
Membuat pastries, bakery, dan cookies
Dapur (250cm x 300cm)

1


7.5 M2
5
Bartender
Membuat / meracik minuman
Meja bartender (65cm x 200cm)

1


9.1 M2

 -        Zoning



-         Sirkulasi


 
Merah: Pegawai
Biru: Pengunjung 





























2 komentar:

  1. untuk programming harap dibuat ke dalam power point baru kemudian diposting satu persatu ke dalam blog.

    BalasHapus