LITERARUR
PENGERTIAN TOKO
Toko
adalah sebuah tempat tertutup yang di dalamnya terjadi transaksi jual beli
antara penjual dan pembil dengan
jenis benda atau barang yang
khusus serta dijual secara eceran, misalnya toko buku, toko buah, dan sebagainya. Secara fungsi ekonomi, istilah
"toko" sesungguhnya hampir sama dengan "kedai" atau
"warung". Akan tetapi pada perkembangan istilah, kedai dan warung
cenderung bersifat tradisional dan sederhana, dan warung umumnya dikaitkan
dengan tempat penjualan makanan dan minuman. Secara bangunan fisik, toko lebih
terkesan mewah dan modern dalam arsitektur bangunannya daripadawarung. Toko juga lebih modern dalam hal barang-barang yang dijual
dan proses transaksinya. Tujuan utama dari didirikan toko adalah mencari
keuntungan dalam bentuk uang.
SEJARAH PERKEMBANGAN
TOKO
Perdagangan
merupakan pendorong utama timbulnya toko. Perdagangan itu sendiri timbul karena
beberapa hal, diantaranya yaitu kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan
beraneka ragam jenisnya, adanya perbedaan kecakapan antara manusia yang satu
dengan yang lainnya, letak geografis dimana manusia itu hidup ( adanya perbedaan
iklim, kesuburan tanah, dan kekayaan alam lainnya), latar belakang kemajuan
pendidikan, kebudayaan, perhubungan dan bidang teknik, serta pertambahan
penduduk.
Sehingga
ketika seseorang ingin memiliki sesuatu yang tidak dapat dibuatnya sendiri, ia
harus berusaha memperolehnya dengan cara bertukar, yakni dengan sesuatu brang
yang tidak penting baginya. Demikianlah barang dengan barang sajalah yang
dipertukarkan, misalnya tembakau dengan padi. Pertukaran-pertukaran ini
hanyalah suatu pertukaran yang terbatas sekali ; perhubungan pertukaran yang
tetap, suatu pasar belum ada.
Setelah itu ditemukanlah alat tukar
yang disukai oleh semua orang ( garam, kulit kerang, logam, dan lain-lain.).
setelah ditemukannya alat pembayaran tersebut maka barulah orang bertukar
barang dengan uang tersebut. Maka dari itu kemudian sistem barter berkembang
menjadi sistem dagang dimana terdapat penjual dan pembeli.’
JENIS-JENIS TOKO
1. Retail (usaha perdagangan kecil) adalah
kegiatan jual beli baik barang maupun jasa secara langsung kepada konsumen.
Konsumen yang membeli barang atau jasa tersebut akan langsung menggunakannya
(bukan untuk kepentingan bisnis).
a.Toko khusus (Specialty Store)
Toko
khusus adalah toko yang menjual jenis barang tertentu dengan berbagai macam
variannya dengan jumlah persediaan barang dagangan yang cukup. Hal ini
membutuhkan pengelolaan barang dagangan (warehousing). Misal : toko buku, toko
alat olah raga, toko kue, toko sepatu.
b.Toko kelontong (Convenience
Store)
Toko
kelontong adalah toko kecil yang menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari,
makanan dan minuman kecil serta koran. Toko kelontong terletak di dekat
pemukiman penduduk. Misal: Indomaret, Alfamart, Circle K
c. Toko swalayan (Supermarket)
Toko
swalayan adalah toko yang yang menjual berbagai macam kebutuhan
rumah tangga sehari-hari. Toko ini memiliki luasan 400 m2 s/d
5000 m2. Misal : Super Indo, Giant, Sri Ratu
d. Toko Serba Ada/Pasaraya (Department
Store).
Toko
serba ada adalah toko serba ada juga menjual pakaian, peralatan rumah tangga.,
mainan, kosmetik, peralatan berkebun, peralatan olah raga, alat tulis,
perhiasan, peralatan bayi, kebutuhan hewan dll. Toko serba ada biasanya adalah
merupakan toko jaringan (chain) yang tersebar di beberapa kota di beberapa
negara. Misal : Matahari Departemen Store, Ramayana.
e. Hypermarkets
Hypermarket adalah toko retail yang memiliki luas 4650 m² - 18,600 m².
Toko ini berbentuk bangunan berbentuk kotak yang terpisah dari bangunan lainnya
dengan lahan parkir yang luas. Hypermarket biasanya terdiri dari satu lantai
dengan atap tinggi yang terbuat dari stainless stell. Toko ini menjual berbagai
barang seperti yang ada di department store dengan jumlah persediaan barang
yang lebih banyak. Margin keuntungan yang diambil toko super lebih rendah.
Misal : Makro, Lotte Mart.
DEFINISI
CAFE
Kafe dari bahasa
Perancis café.
Arti secara harafiah adalah (minuman) kopi, tetapi kemudian
menjadi tempat di mana seseorang bisa minum-minum, tidak hanya kopi, tetapi
juga minuman lainnya termasuk minuman yang beralkhohol rendah. Di Indonesia, kafe berarti
semacam tempat sederhana, tetapi cukup menarik di mana seseorang bisa makan
makanan ringan.
SEJARAH
MUNCULNYA CAFE
Kata Kafe berasal dari bahasa Perancis yaitu cafe yang
berarti coffe dalam bahasa Indonesia kopi atau coffehouse dalam
bahasa Indonesia kedai kopi, istilah ini muncul pada abad ke 18 di
Inggris. Kopi pertama kali masuk ke Eropa pada tahun 1669 ketika utusan sultan
Mohammed IV berkunjung ke Paris, Perancis, dengan membawa berkarung-karung biji
misterius yang Ketika utusan Sultan meninggalkan Paris pada bulan Mei tahun
berikutnya, kebiasaan menikmati kopi yang dikenalkannya pada kaum bangsawan
Paris telah menjadi mode baru Yang kemudian di tahun 1672 seorang
pengusahamuda asal Armenia, yang dikenal dengan nama Pascal menjualnya
secara umum, pertama-tama di sebuah pameran besar di Saint Germain dan kemudian
di sebuah toko kecil yang berlokasi di Quai de Evole, dimana ia menjual kopi
dengan harga dua sol, enam dernier (sekitar dua penny Inggrir) satu cangkir.
Adalah Jean de la Rogue yang berperan penting dala sejarah
kopi di Perancis, ia menulis bahwa ketika tahun 1714 ia berjalan bergegas
menuju jalan besar ke arah Jardin des Plants, dimana hampir tidak ada satu kota
pun yang tidak memiliki kedai kopi / kafe. Penyebaran Kafe / Coffe House di
Eropa ini terjadi melalui jalur perdagangan, ke wilayah italia yang dikenal
dengan sebutan Caffe yang hanya berbeda penulisan saja. Yang kemudian pada
tahun 1839 muncul kata cafetaria dalam bahasa Amerika English yang berasal dari
bahasa Mexican Spanish untuk menyebutkan sebuah kedai kopi.
Pada awalnya kafe hanya berfungsi sebagai kedai kopi, tetapi
sesuai dengan perkembangan jaman, kafe telah memilih banyak konsep, diantaranya
sebagai tempat menikmati hidangan / dinner nantinya dikenal dengan
nama coffee.
TOKO-CAFE-TOKO
CAFE
Pada mulanya toko
merupakan tempat interaksi antara penjual dengan pembeli secara langsung dan produk
yang dijual biasanya berupa barang , sedangkan café biasanya hanya menjual
makanan dan minuman yang disajikan di
tempat itu saja ,selain itu pengunjung juga dapat lebih leluasa dan nyaman .
Toko lebih memprioritaskan barang yang dijual, sedangkan café lebih
memprioritaskan tempat , namun karena adanya perkembangan, tidak jarang
sekarang banyak café yang menjual produk berupa barang seperti botol minum ,
mug , gelas, dan sebagainya yang bisa didapatkan di café tersebut
CUSTOMER:
Café pada umumnya lebih didominasi oleh
mereka yang berusia remaja hingga dewasa tergantung dari segi tempat, minuman ,
dan harga yang ditawarkan. Pada café koultoura didapat lebih banyak remaja dan
mahasiswa dibandingkan starbucks yang didominasi oleh para pembisnis dan pekerja
kantoran.
ORGANISASI AREA:
Toko
memiliki 3 elemen desain utama yaitu area display (pajangan), area service dan
area sirkulasi. Posisi toko disini juga memegang kendali penting, seorang
desainer harus dapat mengetahui apakah toko tersebut sebaiknya dietakkan
diantara 2 toko atau diletakkan pada bagian sudut mall. Petimbangan yang harus
diperhatikan adalah apakah toko tersebut akan dapat menghasilkan lebih dengan
adanya tambahan eksposur produk jika tidak maka lebih baik di letakkan toko
diantara 2 toko lainnya dimana harga sewa relatif lebih terjangkau. Perbedaan
toko dengan bangunan lainnya adalah bagian dalam toko tidak dibatasi oleh
tembok dengan tujuan agar pelanggan leluasa berjalan di dalam toko serta dapat
melihat produk yang ditawarkan sebanyak mungkin.
Area
sirkulasi: Harus diperhatikan bahwa sirkulasi dalam toko harus cukup sehingga
tidak mengganggu para pelanggan, agar pelanggan fokus pada produk yang tidak
ditawarkan bukan malah memperhatikan jalan karena takut bertabrakan dengan
pelanggan lain.
Area
service: terbagi atas dua bagian yaitu area kerja dan area penyimpanan produk.
Dalam hal ini yang berpengaruh adalah peletakan kasir, apabila diletakkan di
bagian depan toko maka tingkat keamanan toko harus ditingkatkan dan dari segi
psikologi ketika seorang ingin memasuki toko namun yang pertama kali dilihat
adalah sales toko dan kasir maka dapat mengimidasi sang pelanggan. Lain halnya
jika diletakkan di bagian tengah tentu lebih mudah diakses oleh pembeli serta
lebih mudah untuk mengawasi toko tanpa harus meninggalkan area kasir. Yang
terakhir adalah alternatif meletakkan kasir bagian bagian belakang, keadaan ini
mengeliminasi adanya pembeli langsung, eliminasi kontak mata langsung dengan
pelanggan ketika memasuki toko serta kasir tentu lebih aman.
Area
display: Area ini merupakan hati dari toko. Area pemajangan penting dalam
sebuah toko yaitu memungkinkan pembeli untuk melakukan evaluasi dan memilih
produk yang akan di beli. Terdapat 2 elemen pameran yaitu presentasi produk
serta evaluasi produk. Contoh dari presentasi produk (kasus toko pakaian)
adalah menaruh manekin untuk dipajang sehingga menarik orang untuk masuk ke
dalam toko. Contoh dari evaluasi produk (kasus toko pakaian) adalah pelanggan
memilih beberapa baju lalu diarahkan ke fitting room untuk kemudian dicoba dan
melakukan evaluasi terhadap produk yang telah dipilih.
CARA DISPLAY:
Terdapat 2 macam cara display yaitu
display secara vertikal dan horisontal. Yang termasuk kategori vertikal
contohnya seperti island atau counter pajangan dimana produk yang dipajang
memerlukan penjelasan dari sales toko. Untuk kategori horisontal adalah
pajangan yang diletakkan di dinding. Selain cara tersebut harus diperhatikan
peletakan produk yang besar agar diletakkan di sisi dinding agar tidak
menghalangi pandangan pembeli.
MATERIAL
COUNTER/PAJANGAN DINDING:
Material yang digunakan hampir apa saja namun
yang paling mudah adalah plastik serta laminated metal (besi) karena
konstruksinya mudah. Pemakaian bahan kayu solid saat ini sudah jarang karena harganya
yang mahal sehingga terdapat material pengganti yaitu kayu veneer yang diolah
menjadi plywood atau particelboard.
ERGONOMI
PERBEDAAN CAFÉ DAN RESTAURANT:
Tentunya dari segi harga
café jelas lebih murah, lebih menyenangkan (tidak seformal resataurant) serta
letaknya biasa lebih dekat dengan rumah, kopi yang disediakan lebih nikmat
rasanya. Ketika seseorang pergi ke café ia dapat balik
kapan saja berbeda dengan restoran dan tax yang dikenakan lebih murah
dibandingkan restoran. Karakter orang yang berbeda-beda juga lebih sering
dijumpai di café, dimana seseorang juga lebih mudah untuk menambah teman. Makanan yang disediakan dalam
café biasanya lebih dinikmati karena serasa seperti sedang berlibur yaitu
menikmati roti, pie, burger, kue dan lainnya sedangkan makanan restaurant
baisanya lebih bervariasi dan lengkap.
JENIS-JENIS DISPLAY:
LITERATUR
LAMPU
LAMPU
PIJAR
adalah
sumber cahaya
buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamenyang
kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.
Kaca yang menyelubungi
filamen panas tersebut menghalangi udara untuk
berhubungan dengannya sehingga filament tidak akan
langsung rusak akibat teroksidasi.
Lampu pijar dipasarkan
dalam berbagai macam bentuk dan
tersedia untuk tegangan (voltase)
kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt] hingga
300 volt.
Energi listrik
yangdiperlukan lampu pijar untuk menghasilkan
cahaya yang terang lebih besar dibandingkan
dengan sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan dioda cahaya,
mraka secara bertahap pada beberapa negara peredaran lampu pijar mulai
dibatasi.
Di
samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa
penggunaan lampu pijar lebih memanfaatkan panas
yang dihasilkan, contohnya adalah pemanas kandang
ayam,
dan pemanas inframerah dalam
proses pemanasan di bidang industri
Bola lampu listrik sebenarnya
ditemukan pada tahun 1879 secara bersamaan antara Sir Joseph Wilson
Swan dan Thomas Alva Edison. Pada tanggal 5 Februari 1879,
Swan adalah orang pertama yang merancang sebuah bola lampu listrik. Dia
memperagakan lampu pijar dengan filamen karbon di depan sekitar 700 orang,
tepatnya di kota Newcastle Upon Tyne, Inggris. Namun, ia mengalami kesulitan
untuk memelihara keadaan hampa udara dalam bola lampu tersebut. Di Laboratorium
Edison – Menlo Park, Edison mengatasi masalah ini, dan pada tanggal 21 Oktober
1879, ia berhasil menyalakan bola lampu dengan kawat pijar yang terbuat
dari karbon yang terus menyala selama 40 jam, setelah melakukan percobaan-
percobaan lebih dari 1.000 kali. Saat itu efikasi lampunya sebesar 3
lumen/watt.
Pada tahun 1913, filamen karbon
lampu Edison diganti dengan filamen tungsten atau wolfram, sehingga efikasi
lampu dapat meningkat menjadi 20 lumen/watt. Sistem ini disebut system pemijaran
(incandescence).
Pada tahun yang sama bola lampu kaca
yang tadinya dibuat berupa udara, kemudian diisi dengan gas bertekanan tinggi.
Pada mulanya digunakan gas Nitrogen (N), setahun kemudian diganti dengan gas
Argon (Ar) yang lebih stabil dan mempunyai sifat mengalirkan panas lebih
rendah.
Pada riset lainnya ditemukan bahwa
dengan membentuk filamen menjadi spiral, maka panas yang timbul menjadi
berkurang, sehingga meningkatkan efikasi lampu. Untuk meningkatkan efikasi
lampu pijar, filamennya dibuat berbentuk spiral. Dengan berkembangnya
teknologi, produksi lampu pijar hingga kini masih berjalan, bahkan lampu pijar
mempunyai berbagai macam tipe. Secara umum lampu pijar mempunyai cahaya
berwarna kekuningan yang menimbulkan suasana hangat, romantis dan akrab,
sehingga cocok digunakan pada ruang-ruang berprivasi seperti ruang tamu, ruang
keluarga, ruang makan dan toilet.
Lampu pijar ini mempunyai keunggulan
antara lain :
+ Mempunyai nilai ”color rendering
index” 100% yang cahayanya tidak merubah warna asli obyek;
+ Mempunyai bentuk fisik lampu yang
sederhana, macam-macam bentuknya yang menarik, praktis pemasangannya;
+ Dan harganya relatif lebih murah
serta mudah didapat di toko-toko;
+ Instalasi murah, tidak perlu
perlengkapan tambahan
+ Lampu dapat langsung menyala;
+ Terang-redupnya dapat diatur denga dimmer;
+ Cahayanya dapat difokuskan.
Sedangkan kelemahan lampu pijar
antara lain:
- Mempunyai efisiensi rendah, karena
energi yang dihasilkan untuk cahaya hanya 10% dan sisanya memancar sebagai panas (400oC);
- Mempunyai efikasi rendah yaitu
sekitar 12 lumen/watt;
- Umur lampu pijar relatif pendek
dibandingkan lampu jenis lainnya (sekitar 1.000 jam);
- Sensitif terhadap tegangan;
- Silau.
Sudah lebih dari 1 abad manusia
dapat menerangi kegelapan dengan lampu pijar ini yang kini telah mempunyai
berbagai macam tipe pada GLS, antara lain :
a. Bohlam Bening
b. Bohlam Buram
c. Bohlam berbentuk lilin
d. Lampu Argenta
e. Lampu Superlux
f. Lampu Luster
g. Lampu Halogen
·
Lampu
Bohlam Bening
Tabung gelasnya bening, tidak berlapis, sehingga dapat
menghasilkan cahaya lebih tajam dibanding jenis lampu bohlam lainnya. Idealnya
untuk penerangan tidak langsung, terutama dengan armatur tertutup dan lebih
mementingkan cahaya terang.
·
Lampu
Bohlam Buram
·
Lampu
Berbentuk lilin
Lampu jenis ini biasanya digunakan untuk lampu hiasan atau
lampu dekorasi kristal pada ruang tamu.
·
Lampu
Argenta
Tabung gelas bagian dalam dari lampu argenta dilapisi serbuk
lembut cahaya, sehingga distribusi cahayanya merata, lembut dan tidak silau.
Lampu argenta mempunyai efikasi yang sama dengan bohlam bening.
·
Lampu
Superlux
Lampu superlux merupakan perpaduan lampu bohlam bening
dengan lampu argenta. Tiga perempat dari tabung gelas dilapisi serbuk tembus
cahaya yang dihasilkan lampu ini sebagian besar didistribusikan ke bawah.
·
Lampu
Luster
Lampu ini biasanya digunakan untuk dekorasi, karena warnanya
bermacam-macam, dayanya rendah dan bentuknya ada yang bulat dan ada yang
berbentuk lilin.
Dalam
bola lampu pijar biasa, gas di dalamnya adalah gas lembab (tidak reaktif)
seperti argon atau kripton dengan tambahan sedikit nitrogen. Gas-gas lembam ini menjaga agar tungsten
tidak teroksidasi atau ‘terbakar habis’ seperti ketika di udara bebas. Sebagian bola lampu kecil mengatasi masalah
ini dengan cara dihampakan, berarti tidak diisi gas sama sekali.
|
1. Bola lampu
3. Filamen wolfram
4. Kawat penghubung ke kaki tengah
5. Kawat penghubung ke ulir
6. Kawat penyangga
7. Kaca penyangga
8. Kontak listrik di ulir
9. Sekrup ulir
10. Isolator
11. Kontak listrik di kaki tengah
|
Pada
tabel di bawah ini terdaftar tingkat efisiensi pencahayaan beberapa jenis lampu
pijar biasa bertegangan 120 volt dan beberapa sumber cahaya ideal.
Jenis
|
Efisiensi lampu
|
lumen/Watt
|
Lampu
pijar 40 Watt
|
1.9%
|
12.6
|
Lampu
pijar 60 Watt
|
2.1%
|
14.5
|
Lampu
pijar 100 Watt
|
2.6%
|
17.5
|
7.0%
|
47.5
|
|
Radiator
benda hitam 7000 K ideal
|
14%
|
95
|
Sumber
cahaya monokromatis 555 nm (hijau) ideal
|
100%
|
683
|
LAMPU TUNGSTEN (
HALOGEN )
Lampu
halogen pada hakikatnya adalah sebuah variasi atas lampu pijar standar, bukan
lampu pendar. Sebuah lampu pijar berisi
sebuah filamen tungsten yang dilindungi oleh sebuah bola kaca yang juga diisi
gas. Ketika arus listrik dinaikkan,
filamen mengalami pemanasan sangat tinggi sampai berpijar dan memancarkan
cahaya putih. Lampu itu mungkin tampak
sangat terang, tetapi sesungguhnya hanya 10 hingga 12% energinya yang
dipancarkan dalam bentuk cahaya tampak.
Sedangkansekitar 70% sisanya
dipancarkan berupa radiasi inframerah yang tidak nampak dan terasa lebih panas.
Dalam lampu
halogen, gas yang diisikan biasanya Iodium atau kadang-kadang Brom. Dua unsur kimia sangat reaktif dari kelompok
yang disebut Halogen. Gas tersebut
menjalankan proses kimia dua tahap yang membuat filamen berumur dua kali lebih
panjang.
Tugas halogen
dalam bola lampu pijar adalah menurunkan laju penguapan tungsten dengan cara
yang sangat menarik. Mula-mula uap Iodium bereaksi dengan atom-atom
tungsten yang menguap sebelum mereka sempat mengembun di bawah permukaan kaca
kemusian mengubah merekan menjadi tungsten iodida, senyawa kimia berwujud
gas. Molekul-molekul tungsten iodida selanjutnya melayang-layang
dalam bola lampu sampai bertemu dengan filamen yang sedang berpijar.
Temperatur yang tinggi membuat gas itu terurai kembali menjadi uap iodium dan
tungsten logam yang langsung menyatu kembali dengan filamen. Proses daur
ulang ini kurang lebih dapat memperpanjang masa hidup filamen sehingga lampu
bisa menjadi lebih awet.
Proses halogen memungkinkan lampu dioperasikan pada
temperatur yang jauh lebih tinggi tanpa pelapukan filamen yang berlebihan,
selain menghasilkan cahaya yang lebih terang, lebih putih. Temperatur di
sebelah dalam dinding bola lampu harus tinggi, yaitu sekitar 25000 C
agar atom-atom tungsten tidak lekas mengembun sehingga sempat ditangkap uap
iodium.
Lampu Halogen dibuat untuk mengatasi
masalah ukuran fisik dan struktur pada lampu pijar dalam penggunaannya sebagai
lampu sorot, lampu projector,lampu projector film. Dalam bidang-bidang ini
diperlukan ukuran lampu yang kecil sehingga sistem pengendalian arah dan fokus
cahaya dapat dilakukan lebih presisi. Lampu halogen bekerja pada suhu
2.800 oC jauh lebih tinggi dari kerja lampu pijar yang hanya 400 oC, karena
adanya tambahan gas halogen, seperti iodium oleh karena itu, walaupun lampu
halogen termasuk jenis lampu pijar tetapi mempunyai efikasi sekitar 22
lumen/watt.
Cahaya lampu halogen dapat
memunculkan warna asli obyek yang terkena cahaya, karena cahaya yang dihasilkan
lampu halogen umumnya lebih terang dan lebih putih disbanding cahaya lampu
pijar (pada daya yang sama) lampu halogen pada umumnya ukuran fisiknya kecil,
rumit pembuatanya sehingga harganya relatif lebih mahal dibanding lampu pijar dan
neon.
NEON SIGN (
LAMPU TABUNG )
Menjelang akhir abad
ke-19, George Claude, seorang ilmuwan Perancis
malakukan percobaan-percobaan dengan membuat busur antara dua elektroda dalam
sebuah pembuluh pipa vakum dengan diisi gas neon.
Bila pada kedua elektroda dipasang
tegangan yang tinggi, maka terjadi suatu cahaya merah yang dalam. Oleh karena
didalam tabung diisi dengan gas neon, lampu tabung ini sering disebut juga
lampu neon. Pengisian pada tabung dengan jenis gas-gas yang lain dapat
menghasilkan beraneka warna-warni cahaya, sehingga lampu ini banyak digunakan
untuk keperluan hiasan dan iklan. Perkembangan jenis lampu tabung ini terjadi
sekitar tahun 1950-an, yaitu dibuatnya lampu-lampu pelepas gas merkuri dan
sodium. Berbeda dengan jenis lampu pijar, lampu tabung tidak menghasilkan
cahaya dari filamen pijar, tetapi melalui proses eksilasi gas atau uap logam
yang terkandung di dalam tabung gelas. Warna dari cahaya yang dipancarkan
bergantung pada jenis gas atau uap logam yang terkandung di dalam tabung.
LAMPU FLUORECENT (TL)
Konstruksi lampu fluoresen terdiri
dari tabung gelas berwarna pustih susu, karena dinding bagian dalam tabung
dilapisi serbuk pasphor. Bentuk tabungnya melingkar ada yang mamanjang dan
melingkar. Jenis lampu ini di dalam tabung gelas mengandung gas yang menguap
bila dipanasi.
Tegangan sumber yang normal tidak
akan cukup untuk mengawali pelepasan muatan elektron diantara elektroda tanpa
bantuan balast dan ”starter”. Bila sumber listrik disambung, maka ada beda
tegangan antara kontak-kontak bermetal A dan B. Oleh karena didalam ”tabung”
bola terdapat gas argon, maka terjadi loncatan elektron di antara kontak-kontak
bermetal A dan B (timbul bunga api di dalam tabung bola antara kontak A dan B),
sehingga bimetal panas dan kotak A dan B terhubung.
Dengan terhubungnya A dan B, maka
tidak ada loncatan elektron pada gas argon (starter padam), sehingga suhu
didalam tabung bola dingin kembali dan bimetal kontak A dan B lepas. Pada saat
inilah terjadi tegangan induksi yang tinggi dari balast dan tabung panjang
mengeluarkan cahaya. Keadaan ini bisa terjadi berulang-ulang. Terjadinya
tegangan induksi yang tinggi membuat tegangan antara kedua elektroda di dalam
tabung panjang menjadi tinggi. Hal ini akan meningkatkan gerakan elektron bebas
dalam tabung dan menabrak elektron gas yang lentur.
Proses gerakan elektron dari katoda
dengan kecepatan tinggi menabrak elektron gas, sehingga menimbulkan radiasi
cahaya. Kapasitor diantara kontak A dan B berfungsi sebagai filter, sedangkan
kapasitor yang tersambung pada jala-jala berfungsi untuk memperbaiki faktor
daya. Warna cahaya yang dihasilkan oleh lampu tabung tergantung dari gas yang
digunakan. Misalnya gas neon mengeluarkan cahaya oranye, putih dan
kemerahmerahan.
Gas hidrogen mengeluarkan cahaya
pink (merah jambu).
Kelebihan lampu fluoresen antara
lain :
+ Mempunyai efikasi lebih
tinggi daripada lampu pijar, sehingga lebih ekonomis
+ Cahaya yang dipancarkan
lebih terang daripada lampu pijar pada daya yang sama
+ Durasi pemakaian lebih
lama 8.000-20.000 jam
Sedangkan kekurangannya antara lain
:
- mempunyai CRI (Color
Rendering Index) yang rendah
- efek cahaya dihasilkan
terhadap objek terlihat tidak seperti warna aslinya.
Lampu Hemat Energi
Kini terdapat lampu neon jenis
terbaru yang mempunyai komponen listrik yang terdiri dari balast, starter dan
kapasitor kompensasi yang terpadu dalam satu kesatuan. Lampu teknologi baru ini
disebut sebagai ”Compact Fluorescence” dan beberapa produsen lampu menyebutnya
sebagai lampu SL dan PL. Pada dasarnya lampu hemat energi merupakan lampu
fluoresen dalam bentuk mini, yang dirancang strukturnya seperti lampu GLS.
Lampu ini dibuat dalam berbagai macam bentuk dan ukuran, sehingga dapat
dipasang pada suatu fitting lampu pijar. Gambar disamping menunjukkan tiga
jenis lampu hemat energi dari suatu produk yang sering kita jumpai di kehidupan
sehari-hari. Lampu hemat energi yang berbentuk lubang akan memancarkan cahaya
radial. Sedangkan yang berbentuk huruf D ganda datar akan memancarkan
cahaya ke arah atas dan ke bawah.
Keunggulan lampu hemat energi adalah
:
+ penggunaan daya listrik lebih
efisien dibanding lampu GLS (sebagai contoh sebuah lampu hemat energi 8 watt
akan memberikan daya keluaran yang sama dengan lampu GLS berdaya 40 watt).
+ Mempunyai rentang usia pemakaian
yang lebih panjang, yaitu sekitar 8 kali usia pemakaian lampu GLS.
Kekurangan lampu hemat energi antara
lain:
- Untuk menyala dengan cahaya
normal, memerlukan waktu beberapa menit.
- Lampu ini tidak dapat diatur
redup-terangnya dengan saklar pengatur (dimmer).
- Harganya relatif lebih mahal.
Lampu Reklame
Lampu reklame dirancang untuk
membuat daya tarik orang. Bentuknya bisa bermacam-macam, besar / kecil,
berbentuk huruf atau gambar, dan cahayanya berwarna-warni. Tabung kaca dibentuk
melalui proses pemanasan pada suhu tertentu di tungku pemanas, sehingga bisa
sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Setiap bentuk tabung, masing-masing
ujungnya dipasang sebuah elektroda dan diinjeksikan suatu jenis gas tertentu
untuk menghasilkan efek warna cahaya yang dikehendaki. Gas neon akan memberikan
efek warna merah, gas argon memberikan cahaya warna hijau atau biru, dan gas
hidrogen memberikan efek warna cahaya merah muda. Ukuran diameter tabung ada
beberapa macam, dan masing-masing ukuran tabung memiliki kemampuan untuk
dialiri arus listrik.
Untuk menyalakan lampu reklame,
beberapa bentuk tabung yang telah diisi gas, masing-masing elektrodanya
disambung seri, kemudian ujung satunya dan ujung lainnya disambungkan ke
belitan sekunder trafo tegangan menengah. Untuk menentukan tegangan trafo dan
menghitung dayanya digunakan rumus :
Untuk gas neon tiap pasang
elektrodanya, tegangan VE = 300 V, dan setiap tabung yang berdiameter 15 mm
tegangan VT = 400 V/m. Pemasangan lampu reklame diatur pada bagian 8.26 PUIL
2000.
Lampu sodium juga sering disebut
lampu natrium. Tabung gelas lampunya berbentuk U yang tahan terhadap cairam
sodium. Berdasarkan tekanan kerja pada tabung, lampu sodium dibedakan menjadi
dua macam, yaitu lampu sodium tekanan rendah (SOX) dan lampu sodium tekanan
tinggi (SON). Masing-masing akan dibahas pada uraian berikut ini.
Lampu Sodium Tekanan Rendah
Tabung busur apinya berbentuk huruf
U yang terbuat dari gelas khusus yang tahan terhadap bahan kimia sodium. Tabung
U ini berada didalam tabung gelas luar bening (seperti gambar disamping). Ada
dua jenis lampu sodium tekanan rendah, yaitu SOX yang mempunyai sebuah pegangan
lampu dan SLI/H yang mempunyai pegangan lampu dengan pin ganda pada
masing-masing ujungnya.
Keuntungan lampu sodium tekanan
rendah antara lain :
+ Mempunyai efikasi yang tinggi;
+ Lebih efisien jika dibanding lampu
merkuri;
+ Durasi pemakaiannya cukup lama +
40.000 – 60.000 jam
Sedangkan kekurangannya antara lain
:
- Untuk menyala perlu waktu 6 sampai
11 menit;
- Pemasangan lampu tidak bebas
(harus mendatar / horizontal);
- Kualitas pantulan warnanya kurang
baik, karena warna cahaya yang dihasilkan merupakan warna monokromatik dari
kuning.
- Memerlukan balast untuk
menstabilkan tegangan.
Lampu Sodium Tekanan Tinggi
(Natrium)
Tabung gelas lampu sodium ini
berbentuk huruf U, dilengkapi dengan dua elektroda yang masing-masing mempunyai
emiter. Di dalam tabung diisi dengan cairan natrium ditambah dengan gas neon
dan 1% argon sebagai gas bantu.
Lampu natrium yang mempunyai gas tekanan
rendah bekerja pada suhu 270oC dengan tekanan uap jenuhnya + 1/3 atau untuk
mempertahankan suhu kerja tersebut, maka tabung berbentuk U ditempatkan dalam
sebuah tabung pelindung dari kaca lampu udara yang berfungsi sebagai isolasi
panas.
Lampu natrium banyak di gunakan
untuk penerangan ruang terbuka dan penerangan jalan raya.
LAMPU
LED
Lampu LED memiliki lifespan lebih
dari 35.000 jam, bandingkan dengan lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp)
yang hanya 6.000 jam. Perhatikan kotak lampu CFL, umumnya ditulis dengan
pemakaian 4 jam sehari (jam 6 malam - jam 10 malam) lampu CFL tahan lebih dari
4 tahun (4 tahun x 365 hari x 4 jam = 5840 jam. Berarti dengan
perhitungan yang sama Lampu CFL akan tahan 24 tahun.Sekarang dari segi
harga, harga Lampu CFL kualitas bagus 8 Watt adalah sekitar Rp. 28,000. Harga
lampu LED 3 Watt adalah sekitar Rp. 120.000. Jadi harga lampu LED kurang lebih
4 kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan lampu CFL sedangkan daya tahan
lebih lama 6 kali.
Dengan penggunaan energi yang lebih
kecil, penawaran yang sangat menarik. Lampu CFL 8 Watt setara dengan lampu LED
3 Watt. Standar lampu CFL yang efisien memiliki 14 - 17 Lumens / Watt (Lumens
adalah ukuran cahaya oleh mata manusia). Lampu LED memiliki 60 - 100 Lumens /
Watt. Dengan lampu LED 3 Watt x 60 Lumens = 180 Lumens, 8 Watt CFL x 17 Lumes =
136 Lumens.LED (Light Emitting Diode) dioperasikan dengan arus searah (Direct
Current) 12 Volt. Lampu LED juga dapat dioperasikan menggunakan arus bolak
balik (Alternating Current) 100 - 240 Volt (listrik untuk rumah). Untuk itu
lampu LED memiliki sirkuit internal (konverter) untuk mengubah AC menjadi DC.
Dari konversi tersebut timbul panas, karena hal tersebut di lampu LED AC
umumnya anda dapat melihat adanya sirip-sirip pendinginLED kecil menggunakan
arus yang kecil, dalam contoh di atas, lampu LED 3 Watt seukuran 2 milimeter x
2 milimeter.
Untuk ruangan yang membutuhkan penerangan
yang lebih besar dibutuhkan cahaya yang lebih terang (Lumens).
Untuk
itu ukuran LED nya harus diperbesar, kekurangan dari semakin besarnya LED
adalah panas yang dihasilkan. Solusi lainnya adalah memperbanyak LED kecil yang
di paralel.
PROGRAMMING
CONCEPT
Nama
Proyek: PERANCANGAN INTERIOR TOKO CAFE KOULTOURA
Lokasi:
Mall Central Park.
Jl.
Let. Jend. S. Parman Kav. 28 Jakarta
Barat, Indonesia
1.
PERMASALAHAN
- Bagaimana menciptakan interior sebuah cafe yang sesuai dengan karakt pemiliknya?
- Bagaimana menciptakan interior cafe yang ergonomis?
- Bagaimana menciptakan sirkulasi interior cafe yang baik dan nyaman?
Permasalahan
Mall dan Kaki lima
Perbandingan antara Mall dengan kaki
lima
- Ingin tampil gaul dan mengikuti trend masa kini, itulah
yang menjadi faktor utama orang-orang lebih memilih mall di banding kaki lima.
- Barang yang di tawarkan di mall berkualitas bagus dan
bermerek sedangkan kaki lima kurang.
- Mall tempatnya nyaman, bersih dan rapi, sedangkan kaki
lima yang menjajakan barang dagangannya di pinggir jalan.
-
- Mall memiliki tempat untuk parkir kendaraan yang memadai, sehingga konsumen tidak khawatir untuk berbelanja, sedangkan kaki lima mempunyai tempat parkir yang terbatas, sehingga konsumen harus memarkirkan kendaraannya dipinggir jalan, hal itu membuat jalan menjadi macet.
- Barang- barang yang ditawarkan di mall harganya relatif mahal, sedangkan kaki lima konsumen dapat melakukan tawar menawarkan hingga mendapatkan harga yang murah.
2. DEFINISi
Ø Perancangan
Perancangan adalah
suatu kegiatan yang berhubungan berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada
kegiatan analisis.
Ø Interior
Interior merupakan
komponen pendukung yang biasanya untuk mempercantik sebuah ruangan. Interior
yang digunakan biasanya yang berhubungan dengan furniture, penataan ruangan, pemilihan
cat, penggunaan tangga dan sebagainya yang berhubungan dengan sebuah ruangan.
Ø Toko
Toko adalah
sebuah tempat tertutup yang di dalamnya terjadi transaksi jual beli antara
penjual dan pembil dengan jenis benda atau barang yang khusus
serta dijual secara eceran, misalnya toko buku, toko buah, dan sebagainya. Secara fungsi ekonomi, istilah
"toko" sesungguhnya hampir sama dengan "kedai" atau
"warung". Akan tetapi pada perkembangan istilah, kedai dan warung
cenderung bersifat tradisional dan sederhana, dan warung umumnya dikaitkan
dengan tempat penjualan makanan dan minuman. Secara bangunan fisik, toko lebih
terkesan mewah dan modern dalam arsitektur bangunannya daripadawarung. Toko juga lebih modern dalam hal barang-barang yang dijual
dan proses transaksinya. Tujuan utama dari didirikan toko adalah mencari
keuntungan dalam bentuk uang.
Ø Café
Kafe dari bahasa Perancis café. Arti secara harafiah
adalah (minuman) kopi,
tetapi kemudian menjadi tempat di mana seseorang bisa minum-minum, tidak hanya
kopi, tetapi juga minuman lainnya termasuk minuman yang beralkhohol rendah. Di Indonesia, kafe berarti
semacam tempat sederhana, tetapi cukup menarik di mana seseorang bisa makan
makanan ringan.
Tujuan Perancangan
Perancangan Interior
Toko
·
Mendorong hasrat
konsumen untuk membeli sehingga terjadinya transaksi.
·
Memberikan daya tarik
dalam mewujudkan desain yang memberikan pembedaan dan cukup unik dibandingkan
dengan toko-toko lainnya. Keunikan desain dapat
meningkatkan visibility toko.
·
Membuat desain yang
flexible dengan perubahan, untuk kebutuhan ekspansi dan juga untuk
produk-produk yang terkait dengan trend dan memiliki product life cycle yang singkat,seperti
produk-produk fashion, kosmetik dan interior. Selain itu terdapat event-event
promosional khusus yang membutuhkan desain khusus pula seperti Lebaran dan hari
Natal.
·
Mempertimbangkan keamanan
3.
DATA PROJECT
Lokasi
Mall Central Park.
Jl. Let. Jend. S. Parman
Kav. 28 Jakarta Barat, Indonesia
Jam
Senin - Minggu, 10.00 -
22.00
Ø SEJARAH
Koultoura Coffee
Koultoura
Coffee berada di area Greenville, tepatnya di Taman Ratu. Salah satu pemilik
cafe ini adalah Joe Sentoso.
Alasannya mengapa dia mendirikan Koultoura Coffee ini karena di Kawasan Jakarta
Barat belum ada coffee shop seperti ini. Cenderung orang malas ke mall untuk
sekedar ngopi dan santai karena di mall gak bisa berlama-lama, sedangkan di
Koultoura Coffee bisa.
Ø LOGO
Koultoura diambil dari bahasa Greek
yang berarti budaya. Pemilik memiliki mimpi dengan adanya koultoura dapat
muncul sebuah budaya baru yang positif. Lewat logo yang ingin dicapai ketika
seprang melihat logo terssebut adalah memberikan sugesti bahwa petir itu
sebagai lambing bahwa secangkir kopi dapat memberikan “guncangan” pada diri
seseorang. Dengan 4 karakter utama yaitu kelinci, rubah, burung hantu dan
beruang. Keempat karakter berbeda ini untuk memberikan gambaran bahwa
pengunjung yang data ke Koultoura juga bervaiasi dari remaja, mahasiswa,
karyawan, bapak-bapak perempuan dan juga anak-anak. Lewat 4 karakter ini ingin
memberikan penjelasan bahwa keempatnya memiliki kegemaran yang sama yaitu
secangkir kopi yang nikmat.
Ø SITE PLAN
Ø PRODUK
Minuman (kopi, teh, chocolate)
·
Hot
·
Cold
Makanan
(cookies,bread, pastries)
Ø TARGET PENGUNJUNG
Remaja,
Mahasiswa/i,
Pebisnis, Pekerja Kantoran, Keluarga.
Ø OMSET
ANALISA DATA
Ø Analisa Tapak/
Lingkungan/ Lokasi
-
Lokasi Bangunan
Berada di daerah
Jakarta Barat, letaknya di Jalan Let. Jend. S. Parman Kav. 28. Berlokasi di Mall Central Park.
Daerah sekitar Central Park:
·
Mall Taman Anggrek
·
Mall Citraland
·
Universitas Tarumanagara
1
·
Universitas Tarumanagara
2
·
Ukrida
·
Trisakti
·
SMAK 1 BPK Penabur
·
Apartemen
Mediterania Garden 1
·
Apartemen
Mediterania Garden 2
-
Lokasi Café
Terletak di Mall Central
Park, lantai LG
Lokasi: L- 201
Daerah sekitar: Terdapat Shilin, Mr.puff, Maquis, Rice
bowl, Jun njan, Shabu-shabu express, The Manhattan Fish Market, Breadtalk,
burger king, Carls Junior, Breadlife.
Ø Analisa Program
Ruang
-
Aktivitas, Fasilitas,
Kebutuhan Ruang
Pelaku
|
Aktvitas
|
Fasilitas
|
Kebutuhan
Ruang
|
Pengunjung
|
Menimbang untuk masuk
|
Area
pada akses keluar masuk cafe
|
Main
Enterance
|
Masuk ke dalam cafe
|
|||
Melihat menu makanan dan minuman
|
Wall display, meja display
|
Display
|
|
Memesan dan membayar
|
Meja counter/ kasir
|
Transaksi
|
|
Mengambil pesanan
|
Meja counter
|
Mengambil
pesanan
|
|
Self service
|
Meja untuk menaruh sedotan, gula, tisu, sendok, garpu,
dan piring kecil.
|
Self
service
|
|
Duduk santai
|
Sofa, meja
|
Untuk duduk santai sambil minum/ makan
|
|
Keluar dari cafe
|
Area pada akses keluar masuk toko
|
Publik
|
|
Kasir
|
Menerima pesanan san pembayaran, membuat dan memberikan
laporan hasil penjualan
|
Meja counter / kasir
|
Transaksi
|
Staff
|
Menyiapkan cafe,
Membersihkan cafe, meja dan kursi,
Melayani pengunjung
|
Rak, sapu, pel, kain lap.
|
|
Koki
|
Membuat pastries, bakery dan cookies
|
Dapur
|
Memasak
|
Bartender
|
Membuat/ meracik minuman, memanggil pesanan
|
Meja untuk menaruh gelas, bahan-bahan untuk meracik
minuman
|
Membuat
minuman dan memanggil pesanan
|
-
Analisa Fungsi dan
Besaran Ruang
No
|
Area
|
Sarana
|
Dimensi
|
JML
|
Pola Letak
|
Total Besaran Ruang
|
1.
|
Display
|
Untuk pastries, untuk melihat menu
|
Display untuk pastries(70cm x 115cm )
|
1
|
|
8 M2
|
Untuk bakery dan cookies
|
Meja display (80cm x 110cm)
|
1
|
|
8,8
M2
|
||
2.
|
Counter / Kasir
|
Memesan dan membayar
|
Meja counter/ kasir (120cm x 80cm)
|
1
|
|
9,6 M2
|
3.
|
Pengunjung
|
Bersantai sambil menikmati makanan dan minuman
|
Sofa single (80cm x 80cm)
|
6
|
|
6.4
M2
|
Sofa double (80cm x 160cm)
|
3
|
|
12,8
M2
|
|||
Kursi (60cm x 60cm)
|
21
|
|
3,6
M2
|
|||
Meja panjang
(80cm x 50cm)
|
3
|
|
4 M2
|
|||
Meja bulat (40cm x 40cm)
|
9
|
|
1,6
M2
|
|||
4.
|
Koki
|
Membuat pastries, bakery, dan cookies
|
Dapur (250cm x 300cm)
|
1
|
|
7.5
M2
|
5
|
Bartender
|
Membuat / meracik minuman
|
Meja bartender (65cm x 200cm)
|
1
|
|
9.1
M2
|
- Zoning
-
Sirkulasi
Merah: Pegawai
Biru: Pengunjung
untuk programming harap dibuat ke dalam power point baru kemudian diposting satu persatu ke dalam blog.
BalasHapusterimakasih sangat berguna
BalasHapus